Bahaya Mengintai dibalik Viral Tren Hahu Horeng, Mulai dari Penyakit Jantung hingga Kanker!

oleh -5 Dilihat
oleh
bahaya mengintai dibalik viral tren hahu horeng mulai dari penyakit jantung hingga kanker df8398c

JAKARTA – Belakangan ini hahu khoreng ramai beredar di media sosial. Khahu Horeng adalah masakan tradisional berupa tahu goreng yang dicelupkan ke dalam bubuk cabai pedas.

Bukan tahu goreng biasa, tahu putih goreng ini digoreng dengan minyak panas. Lalu angkat selagi masih panas dan lumuri dengan kuah pedas.

Panas dan dibumbui dengan bubuk cabai, tahu panggang cepat disantap. Proses ini berasal dari penemu Cina. Yuk simak cerita lengkapnya di bawah ini.

Model tersebut juga banyak dicoba oleh penulis-penulis Tanah Air yang menyukai makanan lezat, seperti Nanakok, Fikri Fadlu yang menampilkan kepedasan dan kepanasan saat mencicipi hahu khoreng lengkap dengan nada Cina.

Kebiasaan mengonsumsi junk food di media sosial bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Ahli Gizi, Johannes Chandravina, MND, SpGK angkat bicara.

“Resiko memakan makanan yang baru digoreng dengan minyak goreng bersuhu 180°C pasti akan membakar mulut dan lidah. Minyak mendidih dengan suhu lebih tinggi dari air, dan biasanya suhu deep fryer 180 derajat (kepada bacadisini.web.id.co.id melalui pesan singkat, Kamis, 21 Desember 2023: “Airnya 100 derajat.

Johannes juga mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang dimasak dengan minyak dapat menyebabkan obesitas dan kolesterol tinggi karena minyak tersebut biasanya mengandung lemak jenuh seperti minyak sawit atau minyak kelapa.

Selain itu, makanan olahan seperti gorengan meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Menggoreng dapat menimbulkan efek menggoreng, yaitu dapat menyebabkan peradangan pada tubuh dan lama berkembangnya berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, kata Johannes dalam artikel tersebut.

Kanker kerongkongan

Sebuah penelitian dalam International Journal of Cancer menyatakan bahwa terdapat hubungan antara suhu makanan atau minuman dengan kesehatan.

Ahli Onkologi, Dr. Davendra Sohal, MD, MPH, mengatakan bahwa paparan makanan atau minuman apa pun dengan suhu panas ekstrem selama bertahun-tahun merupakan faktor risiko kanker esofagus.

“Makanan atau air panas apa pun dapat mengiritasi tenggorokan dan kerongkongan. Panas adalah hal yang paling berbahaya. Saat Anda makan atau minum sesuatu yang sangat panas, dapat menyebabkan kerusakan akibat panas. Menurut situs Cleveland Clinic, tenggorokan atau kerongkongan lebih rentan terhadap iritasi. cedera panas ini (terutama (yang persisten)) yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan pembentukan sel kanker.

Kata Dr. Sohal, tidak terlalu sakit meski dengan makanan atau minuman panas.

Jika Anda menelan sesuatu yang terlalu panas, jangan muntah atau minum air dingin untuk menghilangkan rasa terbakar, karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Saran terbaik adalah minum air bersuhu ruangan dan lihat apakah kondisinya membaik dengan sendirinya. Tapi kalau susah ditelan, pergilah ke UGD.

Menurut penelitian, suhu lebih dari 140 derajat F atau sama dengan 60 derajat F dianggap terlalu panas untuk dimakan atau diminum. Untuk membantu menyelesaikan masalah, suhu maksimum bak mandi air panas hanya 104 derajat atau 40 derajat Celcius.

“Itu bukanlah akhir dari cerita, penelitian ini jelas menunjukkan adanya hubungan positif antara minuman panas dan risiko kanker esofagus, namun juga menunjukkan bahwa hal tersebut dapat diubah lagi,” ujarnya.

Jadi, jika lain kali Anda ingin meminum minuman atau makanan yang sangat panas, pikirkan dua kali dan dinginkan makanan tersebut sebelum segera memakannya. Kesehatan Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III Kesehatan Raja Charles III kini semakin memburuk. Jadi, pejabat di Istana Buckingham terus memperbarui rencana pemakamannya. Sekarang sudah siap. bacadisini.web.id.co.id 27 April 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.