Upaya Turunkan Prevalensi Stunting, Pemerintah Desa Teluk Kolaborasi Gencarkan Edukasi ke Warganya

oleh -4 Dilihat
oleh
upaya turunkan prevalensi stunting pemerintah desa teluk kolaborasi gencarkan edukasi ke warganya 06bde8f

Laporan jurnalis bacadisini.web.id.com Danang Triatmojo

bacadisini.web.id.COM, JAKARTA – Statistik kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 183 ibu akan meninggal pada tahun 2022 untuk setiap 100.000 kelahiran.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, jumlah bayi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada tahun 2022 dan diperkirakan akan menurun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Angka-angka ini tidak memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). B

Oleh karena itu, peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial.

Sehubungan dengan itu, Salam Setara dan Kitabisa meluncurkan program Tumbuh Bahagia yang fokus pada peningkatan kesehatan ibu hamil prasejahtera, pemberian nutrisi pada bayi baru lahir, dan peningkatan gizi balita usia 2 hingga 5 tahun.

Program perbaikan gizi dilaksanakan di Desa Teluk, Labuan dan Pandaglong, wilayah dengan prevalensi stunting tinggi, mulai tanggal 29 hingga 31 Januari 2024.

Dalam rangkaian program rintisan besar ini, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama kader Posandu dan masyarakat dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mengidentifikasi permasalahan dan mencari solusi untuk meningkatkan status gizi bayi di Desa Teluk.

Koordinator Kebidanan Puskesmas Labuan Yayan Mulyani mengatakan, stunting menjadi permasalahan di wilayahnya akibat rendahnya pendidikan orang tua.

“Faktor pengetahuan ibu dan masyarakat, pola makan dan pola asuh bayi dan balita yang tidak tepat menjadi salah satu permasalahan dalam pencegahan stunting di Desa Teluk,” kata Yayan dalam keterangannya, Jumat (2/2/2024).

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara tim Program Tumbuh Bahagia dengan Pemerintah Desa Teluk.

Kepala Desa Teluk Sophian Hadi menyambut positif program koperasi untuk mengatasi masalah korupsi di wilayahnya.

Program peningkatan status gizi ini akan ditawarkan kepada anak-anak dengan berat badan kurang dan gizi buruk berusia 2 hingga 5 tahun dengan memberikan tambahan makanan berprotein seperti ikan, telur, dan ayam selama dua bulan ke depan.

Direktur Eksekutif Salam Setaram Ahmad Mujahid mengatakan program ini diharapkan menjadi solusi jitu untuk mengekang pembangunan yang terhambat di Desa Teluk.

“Desa Teluk merupakan lokasi percontohan yang bisa kita jadikan acuan untuk diterapkan di daerah lain,” kata Ahmed.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.