MenkopUKM Teten: Baru Ada 34 UMKM Melantai di BEI

oleh -5 Dilihat
oleh
menkopukm teten baru ada 34 umkm melantai di bei c931426

bacadisini.web.id.com, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mencatat terdapat 34 usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) serta lebih dari 800 produsen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami juga mendorong UKM untuk melakukan penawaran IPO atau (pre-offer) di pasar perdana dan bicara bursa. Menteri Koperasi dan UKM menyampaikan pada Konferensi Regulasi (Racor) untuk meminta saran pengembangan koperasi, Biak , UKM dan Kewirausahaan Papua di Kabupaten Numfor, dikutip Kamis (5/9/2024).

Namun, belum jelas UKM mana saja yang terdaftar di Bursa. Namun, menurutnya, kreativitas sangat diperlukan dalam setiap program untuk mewujudkannya. Dengan kata lain, sebaiknya tidak menyiapkan satu program saja agar terlihat konsisten.

Oleh karena itu, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas juga menjadi tugas kita. Mentransformasi UKM yang tidak produktif menjadi UKM yang lebih efisien dan produktif dengan menggunakan teknologi modern. Ini memerlukan pemikiran yang tinggi, kata Menteri Teten Masduki.

Tanpa inovasi, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju dan sulit mencapai tujuan emas Indonesia pada tahun 2045. Oleh karena itu, peran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menjadi penting, karena industrialisasi terus berjalan. untuk menjadi

Jadi bebannya ada di pundak UMKM, di kita. Program yang ingin kita dukung adalah pembangunan rumah produksi bersama berkualitas lokal dengan teknologi modern, kata Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM.

Selain mendorong lebih banyak UKM untuk naik kelas ke BEI. Kementerian Koperasi dan UKM mempunyai peran lain yaitu dengan membagi strategi pemberdayaan UKM menjadi dua kelompok, yaitu metode pendukung UKM yang dapat mendongkrak perekonomian nasional, dan metode yang berdampak rendah terhadap usaha kecil yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. .

Selain itu, untuk mendukung UKM yang memiliki landasan kokoh, mampu memajukan usahanya dengan menggunakan teknologi modern. Misalnya melalui perkumpulan petani dan nelayan serta rumah produksi bersama.

Pada tahun 2025-2029, fokus pengembangan UKM adalah pertanian, agribisnis, dan ekonomi kreatif. Keempat, mendukung penuh penelitian dan pengembangan (R&D) yang dapat dimanfaatkan oleh UKM.

Menteri Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, “Ada kebutuhan untuk menghubungkan pendidikan dan industri global.”

Kemudian, perlu disusun rencana kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah dapat memanfaatkan kebijakan TKDN untuk menghubungkan UKM dengan rantai pasok manufaktur.

Menteri Koperasi dan UKM menyebut Korea Selatan dan Jepang yang perekonomiannya didominasi oleh usaha kecil dan menengah. Bedanya, UKM di kedua negara maju sudah terhubung dengan rantai pasok industri. Suku cadang ritel, bahan mentah, dan produk manufaktur harus dipasok oleh UKM. Oleh karena itu, industri elektronik merek besar telah menjadi industri manufaktur.

Selain itu, mengingat Kementerian Koperasi dan UKM akan meningkatkan kebijakan pengalokasian 40 persen belanja anggaran untuk UKM, maka perlu dilakukan pemantauan terhadap data permintaan pemerintah yang diterima dari Kementerian Perekonomian dan Perdagangan dan menggunakannya sebagai dasar perencanaan. mendukung pengembangan. UKM dalam hal ini. kebun.

“Upaya kami adalah mencari orang-orang yang mempunyai jaminan pembelian sesuai undang-undang ketenagakerjaan,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Selain itu, pihaknya akan terus mendukung akses perbankan bagi UKM meski dalam skala yang lebih kecil. Selain itu, skema pemeringkatan kredit sedang dijajaki sebagai strategi lain untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada UKM tanpa jaminan.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menargetkan 10 usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya menargetkan 10 UKM bisa melakukan penawaran umum perdana (IPO) di BEI pada tahun 2024.

“Kami dan bursa menargetkan untuk mencatatkan 10 perusahaan UKM. Kami bekerja sama untuk meluncurkannya. Hari ini, kami senang Daeguk (BEI) masuk dan mendapat respon yang bagus dari pasar, sehingga kecil dan menengah. perusahaan besar akan go public,” kata Teten saat ditemui BEI, Senin (10/7/2023).

Dengan cara ini, Kementerian UKM akan mendukung UKM untuk menerbitkan saham di pasar modal. Pasalnya, struktur perekonomian Indonesia masih didominasi kurang lebih 96 persen.

“Kita perlu terus memperkuat struktur perekonomian, terutama yang mencakup usaha menengah dan besar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM juga ingin menyusun daftar UKM yang bekerja sama dengan SCF.

“Crowdfunding baru membantu 10 (UKM). Besar harapan struktur perekonomian kita akan berubah dan yang menengah menjadi lebih besar,” ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah BUMN yang bergerak di sektor UKM masih sedikit. Untuk itu, dia optimistis dengan beralihnya UKM ke bursa.

“Pada dasarnya kita targetkan sampai tahun 2024. Sejak dibukanya panel akselerator pada tahun 2020 yang ada 33 (UKM), sekarang 35 masih sangat rendah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Komite dan Kementerian UKM bersama BEI menggalang dana untuk menambah jumlah UKM guna menambah modal di pasar modal.

“Kami sedang berusaha untuk menggelindingkan bursa saham, kami di dalamnya, kami mengikat pendanaan SCF, mudah-mudahan itu akan mempercepatnya,” katanya.

Terkait kuatnya sektor UKM, Teten mengapresiasi sektor makanan dan minuman yang memiliki pasar besar di Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.