MYANMAR – Survei keanekaragaman hayati yang dilakukan baru-baru ini terhadap hutan bakau di Kamboja telah mengungkap betapa kayanya satwa liar yang menghuni habitat penting namun terancam punah ini.
Seperti dilansir Wion News, Senin (15/4/2024), penelitian di Cagar Alam Peam Krasop dan Cagar Alam Koh Kapik Ramsar mengidentifikasi ratusan spesies, mulai dari kelelawar dan burung hingga ikan dan serangga.
Penduduk yang tercatat selama survei antara lain berang-berang berbulu, berang-berang ekor panjang, musang, kera ekor panjang, kucing pemancing dan berbagai jenis kelelawar. Para ahli biologi terkejut dengan banyaknya satwa liar yang diamati.
Stefanie Rog, yang memimpin tim survei, mengatakan kepada Guardian: “Kami menemukan 700 spesies berbeda di hutan bakau ini, namun kami rasa kami baru saja mulai mengeksplorasi keanekaragaman hayati.” Pernyataan ini dirilis bersamaan dengan laporan tim pada Minggu (14/4).
Penemuan ini menyoroti pentingnya melindungi hutan bakau, yang tidak hanya menyediakan habitat bagi berbagai satwa liar, namun juga berperan penting dalam melindungi garis pantai dari erosi dan badai.
Perusakan hutan bakau yang terus berlanjut akibat penggundulan hutan dan pembangunan pesisir menimbulkan ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati dan kesejahteraan manusia.
Laporan tersebut menyerukan upaya konservasi yang lebih besar untuk melindungi hutan bakau Kamboja dan kelangsungan hidup spesies tidak biasa yang menghuninya.
