Peringatan yang diposting di media sosial, bacadisini.web.id.com, Jakarta, mengingatkan orang tua untuk tidak memberikan teh kepada anak di bawah usia lima tahun. Peringatan tersebut muncul dari kertas bertuliskan “resep rawat jalan” yang diunggah akun TikTok @dr.jatikusuma.spa.
Unduhan tersebut menjelaskan mengapa teh harus dihindari untuk anak kecil. Salah satu alasannya adalah teh mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh, sehingga dapat menyebabkan anemia. Mengapa zat besi baik untuk bayi?
Zat besi merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, protein yang terdapat dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Cathy W., ahli gizi dari Healthline. Menurut artikel review oleh Warrick, RDN, CDCES, kekurangan zat besi menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup, sehingga meningkatkan risiko anemia defisiensi besi.
Bayi yang mendapat ASI biasanya mendapat cukup zat besi dari ASI. Namun, ketika anak mulai mengonsumsi makanan padat, risiko kekurangan zat besi bisa meningkat, terutama jika pola makannya tidak seimbang. Sayangnya, anemia defisiensi besi sulit didiagnosis karena tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya.
Dalam artikel tersebut Jati menjelaskan bahwa zat besi berperan penting dalam meningkatkan perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan kognitif, konsentrasi dan IQ pada anak.
Selain itu, zat besi berperan dalam mendukung sistem kekebalan tubuh, memberikan kekuatan pada otot, membantu keterampilan motorik, dan mencegah pertumbuhan.
Dalam unggahan Instagram, Dr. Jatikusuma menceritakan kisah di balik tulisan viral ini, yang ternyata tentang salah satu pasiennya, seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dengan kadar hemoglobin (Hb) yang sangat rendah, hanya 8,7 (seharusnya di atas 11).
Anehnya, orang tua anak tersebut tidak menyadari masalah tersebut karena anak tersebut terlihat ceria dan aktif. Anemia tersebut baru diketahui ketika balita tersebut dirawat di rumah sakit karena penyakit lain yang disebut bronkopneumonia.
Setelah diselidiki, ternyata anak tersebut sering diberi teh karena sang nenek lebih menyukai minuman tersebut. Faktanya, teh mengandung tanin yang menghambat penyerapan zat besi sehingga menyebabkan anemia defisiensi besi. Fakta menarik tentang anemia defisiensi besi
Menurut Dr. Jatikusuma, banyak kasus anemia defisiensi besi pada anak yang sulit dideteksi. Hal ini tidak hanya terjadi di pedesaan, namun juga terjadi di perkotaan. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan untuk memulai suplementasi zat besi sejak bayi untuk mencegah anemia.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang rutin minum teh lebih rentan terkena anemia. Tanin dalam teh mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi dari makanan.
Selain itu, anak yang kenyang minum teh bisa kehilangan nafsu makan terhadap makanan bergizi yang mengandung zat besi. Yuk bijak dalam memilih minuman demi kesehatan anak kita!
Teh, terutama teh hitam dan hijau, mengandung kafein dan tanin yang berdampak negatif pada anak. Jumat, Oktober 11, 2024 Menurut WebMD, kafein dapat menyebabkan kegelisahan, sakit perut, sakit kepala, dan gangguan tidur pada anak.
Di sisi lain, tanin pada teh dapat mengganggu penyerapan zat besi dari makanan sehingga dapat menyebabkan anemia. Beberapa gejala anemia yang harus diwaspadai pada anak adalah kulit pucat, mudah lelah, mudah tersinggung, kurang nafsu makan, pertumbuhan terhambat, dan sering terkena infeksi.
Gejala-gejala tersebut mungkin tidak langsung muncul, namun dalam jangka panjang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi konsumsi teh anak untuk melindungi kesehatannya.
Dr sebagai tindakan pencegahan. Jatikusuma mengingatkan para orang tua, kakek-nenek, dan pengasuh lainnya untuk tidak memberikan teh kepada anak di bawah usia lima tahun.
Jika Anda ingin memberikan makanan atau minuman kepada anak Anda yang masih kecil, sebaiknya selalu diskusikan dengan orang tua anak tersebut untuk memastikan keselamatan dan kesehatannya.
Dengan memahami dampak negatif teh terhadap penyerapan zat besi, orang tua bisa lebih selektif dalam memilih asupan yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak serta mencegah risiko anemia defisiensi besi.