Konsumsi Minuman Energi Terlalu Banyak Pengaruhi Kesehatan Mental

oleh -5 Dilihat
oleh
konsumsi minuman energi terlalu banyak pengaruhi kesehatan mental 4acf6f2

bacadisini.web.id.CO.ID, JAKARTA — Minuman energi semakin digemari di kalangan generasi muda. Meski bisa memberikan rasa segar dan berenergi, terlalu banyak mengonsumsi minuman berenergi di usia muda bisa berdampak pada kesehatan mental.

Dampak minuman energi terhadap kesehatan mental terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Teesside University dan Newcastle University. Studi ini menemukan bahwa anak muda yang banyak mengonsumsi minuman berenergi memiliki risiko lebih besar mengalami kecemasan, stres, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri.

Studi ini juga menemukan bahwa konsumsi minuman energi yang tinggi dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar seseorang melakukan perilaku berisiko. Misalnya saja melakukan penyalahgunaan narkoba, melakukan kekerasan dan melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Mereka juga cenderung lebih berisiko mengalami kinerja akademis yang buruk, masalah tidur, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

“Minuman energi dipasarkan kepada generasi muda sebagai cara untuk meningkatkan energi dan kinerja, namun temuan kami menunjukkan bahwa minuman tersebut lebih banyak merugikan daripada menguntungkan,” jelas ketua tim peneliti dan profesor nutrisi kesehatan masyarakat di Teesside University, Amelia Lake. seperti dilansir Express pada Sabtu (20/1/2024).

Selain berdampak pada kesehatan fisik, konsumsi minuman energi secara berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan fisik. Seperti yang Anda ketahui, satu kaleng minuman berenergi bisa memiliki kandungan kafein yang setara dengan empat gelas espresso.

Kandungan gula pada minuman energi juga tergolong tinggi. Satu kaleng minuman energi bisa mengandung hingga belasan sendok teh gula.

Itu sebabnya beberapa negara melarang penjualan minuman energi kepada generasi muda, khususnya remaja. Lituania dan Latvia, misalnya, melarang penjualan minuman energi kepada individu di bawah usia 18 tahun. Turkiye juga melarang penjualan minuman energi kepada anak-anak dan remaja sejak 2018.

Di Inggris, ada juga perjuangan untuk melarang penjualan minuman energi kepada anak-anak di bawah usia 16 tahun. Temuan terbaru tim peneliti dari University of Teesside dan University of Newcastle dinilai memperkuat bukti yang mendukung penerapan larangan ini.

“Temuan penting ini menambah semakin banyak bukti bahwa minuman energi dapat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental anak-anak dan remaja, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Kepala Royal Society for Public Health, William. Robert.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.