bacadisini.web.id.com, Jakarta Saat ini e-wallet atau dompet digital sudah menjadi fungsi penting bagi banyak orang dalam melakukan pembayaran finansial dan digital sehari-hari. Mulai dari bayar tagihan, belanja, transfer uang, setor uang, cari promo dari game. Semuanya bisa dilakukan dengan cepat.
Namun kemudahan bertransaksi digital melalui e-wallet kerap dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk menipu penggunanya. Mereka menggunakannya untuk mengabaikan pengguna setelah menerima komunikasi masuk atau email melalui SMS, aplikasi chatting dan telepon.
Untuk menjaga standar dompet elektronik dan mencegah penipuan online, setiap pengguna harus mengetahui jenis penipuan online dan mengambil tindakan pencegahan. Ada empat contoh penipuan online yang menyebar atas nama dompet.
1. Pesan atau pesan dari nomor tak dikenal
Anda akan segera menerima surat dari alamat asing atas nama e-wallet atau perusahaan afiliasinya. Jangan percaya! Penipuan biasanya dimulai dengan mengirimkan panggilan dan pesan dari nomor tak dikenal. Misalnya, ini berisi informasi “Akun Anda ditutup”, “Anda perlu melihat bilah Anda”, “Perbarui bilah kemenangan Anda”, dll. Tujuan penipuan email adalah untuk mengelabui pengguna agar segera merespons atau mengeklik tautan dalam pesan.
Oleh karena itu, penting untuk tidak terlalu cepat merespons. Periksa kembali ke mana dia mengirim pesan, keaslian informasi dengan memeriksa situs resmi merek e-wallet dan jejaring sosial. Jangan klik pesan aneh yang muncul.
2. Berisi kata-kata mendesak atau mengancam
Trik umum yang digunakan peretas adalah mengintimidasi pengguna menggunakan kata-kata agresif atau mengancam. Misalnya dengan pesan “Akun Anda akan ditutup dalam waktu 24 jam” atau “Saldo Anda akan dibatalkan jika tidak segera dikonfirmasi”. Arti kata tersebut adalah menimbulkan kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran, sehingga bertindak tanpa berpikir panjang. Sebaiknya selalu periksa keakuratan informasi sebelum menjawab, dan jangan mengklik apa pun terlebih dahulu.
3. Minta data diri Anda hingga PIN
Akses ke e-wallet atau rekening bank memerlukan data pribadi, PIN (Personal Identification Number), OTP (One-Time Password) dan nomor kartu. Jika ada yang menghubungi Anda dan menanyakan informasi tersebut, segera hentikan pembicaraan dan laporkan ke pihak berwajib. E-wallet tidak langsung meminta data.
Penipuan internet sering kali melibatkan permintaan data pribadi atau informasi sensitif. Mereka dapat menyamar sebagai pejabat pemerintah, kemudian membujuk korban untuk memberikan informasi berharga dengan alasan palsu guna membantu menyelesaikan masalah.
4. Masalah Kartu e-Wallet Fisik
Ada jenis penipuan baru di perusahaan. Belakangan ini dikenal metode penerbitan kartu e-Wallet fisik, misalnya penipuan dari pihak oknum penerbit kartu DANA fisik. Penipu menawarkan kartu DANA fisik dengan janji berbagai keuntungan yang meminta pembayaran dan informasi pribadi untuk diidentifikasi. Bahkan kartu fisik dompet KIA DANA pun belum dirilis. Jadi, jika Anda menerima penawaran kartu DANA fisik, abaikan saja dan jangan dibalas dengan cara apa pun. Laporkan saja ke situs resminya untuk menjamin keamanan akun Anda.
Untuk melindungi hak dan data pribadi pengguna, DANA terus meningkatkan keamanannya dan berkontribusi aktif dalam bidang pendidikan. Salah satunya melalui kampanye #AwasJebakanBadman, DANA memberikan beberapa tips untuk melindungi penggunanya dalam MONITORING, PUSHING dan RECORDING.
Para penjaga
Hati-hati jika ada orang yang mencurigakan dengan cepat menghubungi Anda melalui email dengan tawaran menarik, terutama mengenai Kartu Fisik DANA. Sebaiknya Anda melihat dan mengecek terlebih dahulu, jangan tergiur dengan penawaran promosi atau penawaran khusus. DANA tidak membuat kartu fisik, jadi kalau ada orang lain yang menawarkan serupa, sudah pasti scam.
Lapor masuk
Periksa kembali setiap aktivitas mencurigakan yang Anda temui, untuk memastikannya berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Yang pasti, Anda bisa menyalin nomor, link atau akun sosial penyedia Kartu Fisik DANA, lalu memasukkannya pada fitur Perlindungan DANA di aplikasi DANA. Di sana, Anda dapat dengan cepat melihat apakah nomor, tautan, atau akun tersebut asli atau palsu.
Laporan
Jangan ragu untuk melaporkan barang palsu dengan cepat melalui fitur DANA Protection. DANA akan membantu Anda menghubungkan laporan Anda ke layanan Kominfo.
Agar aman, pengguna ponsel digital DANA dapat mengikuti anjuran berikut: Jangan mengunduh atau menginstal aplikasi DANA dari tautan yang dibagikan di grup perpesanan seperti WhatsApp, Telegram, dan lainnya. Jaga selalu kerahasiaan kode PIN & OTP Anda, jangan bagikan kepada siapa pun, termasuk DANA. Segera ubah PIN Anda jika Anda mengklik tautan yang tidak dikenal, atau membagikan kode PIN & OTP Anda. Akun media sosial resmi DANA yang diberi tanda centang biru. Jangan tertipu dengan berbagai cerita.
Nah, itulah salah satu contoh jenis penipuan yang bisa Anda lihat. Anda tidak perlu khawatir lagi saat menggunakan DANA. DANA dilengkapi dengan sistem keamanan multi-proteksi melalui fitur DANA Protection untuk melindungi data pribadi Anda dan kesetaraan. Jaga kerahasiaan PIN dan OTP Anda, jangan bagikan kepada siapa pun meskipun mengaku sebagai DANA.
Ayo tingkatkan keamanan transaksi digital sekarang juga. Download aplikasi DANA dan nikmati kemudahan, kecepatan dan efisiensi.
(*)