JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan masih stabil sepanjang hari dengan perdagangan indeks pada kisaran 7.254-7.300.
William Hartanto, Pengamat Pasar Modal sekaligus Pendiri WH Project, mengatakan dibandingkan perdagangan sebelumnya, pergerakannya berbeda dan IHSG berusaha bertahan di sesi pertama dengan menguat, namun di sesi 2 harus kembali terpukul pada perdagangan kemarin.
“Kalau kita fokus pada pergerakan IHSG saja, pelemahan kemarin bisa kita katakan bukanlah pelemahan yang berbahaya karena secara teknikal diukur dimana candle IHSG masih berada di atas MA5,” tulis William dalam analisanya, Selasa (21/05). /2024) ).
Fokusnya hanya pada pembalikan saham perusahaan penopang IHSG yakni perbankan berkapitalisasi besar, dan terkoreksinya beberapa saham Prajogo Pangest.
“Meski trennya belum sepenuhnya turun, namun kapitalisasi besar selalu memberikan pengaruh yang besar terhadap IHSG,” ujarnya.
Sejumlah pelaku pasar menilai pelemahan IHSG kemarin akibat meninggalnya Presiden Iran dalam kecelakaan helikopter. Selain itu, sempat terjadi penguatan di pasar komoditas minyak mentah sehingga nampaknya sangat “wajar” jika IHSG melemah karena pengaruh sentimen tersebut.
“Namun hal tersebut ternyata kurang tepat, karena secara eksternal, kabar duka ini tidak melemahkan mata uang asing, hanya IHSG saja. Oleh karena itu, dapat disimpulkan melemahnya IHSG semata-mata merupakan faktor IHSG. “- dia menjelaskan.
Dari segi teknikal, Indeks IHSG masih berada dalam tren di atas MA5 dan MA20 yang merupakan koreksi yang sehat.
“Kelemahan kemarin merupakan kesempatan membeli kelemahan bagi mereka yang masih memegang saham preferen dan belum sempat membelinya,” ujarnya.