bacadisini.web.id.CO.ID, JAKARTA — Sebelum proses pembuahan (pembuahan), calon pengantin harus mempersiapkan kehamilannya. Hal ini dinilai lebih penting dibandingkan mengeluarkan banyak uang untuk foto/video prewedding.
“Saya sering mengkritik, sebelum menikah jangan terlalu banyak, itu berlebihan. Mari kita coba mempersiapkan kehamilan, bagaimana mempersiapkan istri dan suami,” kata Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dr Dikutip Hasto Vardoyo, Jumat (22/3/2024).
Menurut Hasto, sebaiknya perempuan mempersiapkan diri 90 hari atau tiga bulan sebelum menikah, ketika perempuan hanya menghasilkan satu sel telur. Sedangkan pria membutuhkan waktu 73-75 hari untuk mempersiapkan tubuhnya menghadapi produksi sperma.
Hasto menyarankan calon pengantin untuk berhenti merokok, minum alkohol, dan tidak mandi air panas 75 hari sebelum pernikahan. Hal ini akan membuat sperma menjadi sehat.
Sementara itu, tiga bulan sebelum pembuahan, calon pengantin harus mengonsumsi vitamin dan pil darah dalam jumlah yang cukup. Hasto juga mengingatkan, seluruh organ janin sudah terbentuk pada minggu kedelapan kehamilan.
“Perkembangan janin sangat cepat, organogenesis pada minggu kedelapan (dua bulan) kehamilan, semua organ sudah terbentuk, jadi kehamilan bukan main-main,” ujarnya.
Selain itu, Justo mengingatkan bahwa kehamilan memang memerlukan perencanaan, pemrograman, dan evaluasi. Dengan demikian, anak terlahir sehat, tidak mengalami retardasi pertumbuhan, dan tidak cacat.
Di Indonesia, aborsi dilarang jika terjadi kelainan bentuk rahim, seperti yang diperbolehkan di negara lain seperti Jepang. Untuk itu, penting bagi suami dan istri untuk mempersiapkan konsepsi, setidaknya tiga bulan sebelum konsepsi.
“Ada seorang wanita yang merasa mual namun tidak mengetahui dirinya hamil karena kehamilannya tidak direncanakan, tidak terprogram dan tidak dirawat. Jika ia meminum banyak antasida (obat pereda lambung) setiap hari, maka akan berdampak pada janinnya. bibir dan anak tersebut mungkin terkena hernia,” jelasnya.
Hasto mengatakan, masih banyak ibu yang belum mengetahui dirinya hamil. Kemudian mereka meminum tetrasiklin untuk diare atau infeksi kulit.
“Karena tidak tahu dirinya hamil, bayi yang dikandungnya cacat, giginya berwarna coklat dan mudah patah,” ujarnya.
Menurut Hasto, kekurangan vitamin B, D, dan asam folat bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi. Wanita dengan penyakit kurang darah (anemia) juga berisiko melahirkan bayi dengan cacat yang disebut dengan cacat tabung saraf (NTDs), yaitu otak tidak terbentuk dengan baik akibat kelainan bentuk tulang belakang.