bacadisini.web.id.com, Jakarta – Sejak lama, sambal pedas telah menjadi bagian penting dalam masakan Indonesia. Sambal gong rupanya merupakan salah satu variasi makanan yang menawarkan cita rasa pedas dan menggugah selera.
Tak bisa dimungkiri, rasa pedas pada sambal kerap menimbulkan rasa “dingin” bagi penikmat makanan Indonesia. Beberapa tahun terakhir, tren sambal semakin berkembang di Indonesia. Konsumen semakin sadar akan kualitas berbagai jenis rasa cabai. Mereka tidak mencari sambal pedas yang memberi rasa pedas, tapi mereka juga memperbarui rasa, aroma, dan kemasannya.
Salah satu produsen saus cabai merah, RED1, memahami bahwa untuk menjadi pemain utama dalam industri saus cabai yang sedang berkembang, mereka perlu menawarkan lebih dari sekadar rasa pedas dan pedas. Oleh karena itu, merek sambal pun melahirkan inovasi-inovasi baru, mulai dari sambal merah dengan teknologi produksi canggih hingga produk bernilai tambah seperti Halal Guchujang dan Tabor Spicy yang spesial.
Jamie Pangsto, Direktur Penjualan dan Pemasaran RED1 mengatakan, “Dengan cara ini, RED1 tidak hanya fokus pada ekspektasi konsumen lokal, namun juga siap bersaing di pasar internasional, menjadikan sambal sebagai produk mewah yang banyak dicari. bangga akan hal itu.” Sebuah teks tertulis
Jimmy mengatakan, mereknya resmi berganti nama menjadi RED1 pada tahun 2017 setelah menggunakan nama Sambal Megah Sari. Namun, perusahaan memastikan untuk fokus menyediakan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Merek sambal ini menggunakan teknologi terkini dalam mengolah produknya dan bekerja sama dengan petani di Indonesia. Kedua hal ini menjadi kunci untuk menjamin kualitas bahan baku yang digunakan dan efisiensi proses produksi.
Deskripsi Produk: “Filosofi merek RED1 didasarkan pada keyakinan bahwa lada Indonesia, salah satu dari sekian banyak sumber daya alam, mempunyai potensi tinggi untuk meningkatkan nilai, dan dengan proses yang tepat, produk akhirnya tidak bisa masuk dan tidak hanya di pasar dalam negeri. , tetapi juga untuk mengekspor negaranya”, dan Manajer Pengembangan Proses RED1 Maria Soparno.
Maria mengatakan, pihaknya mengadakan pelatihan tahunan bagi para pemasok, termasuk petani lokal dan perusahaan kecil dan menengah yang mengolah bahan baku.
“Teknologi terkini yang digunakan dalam proses pengolahannya memastikan lada dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu singkat sehingga menjaga kesegaran rasa lada,” jelasnya.
Tantangan utama dalam mempertahankan perubahan dinamis pada pangan harus diatasi dengan melanjutkan penelitian dan pengembangan. Seperti produk Gochujang Halal dan Tabur Pedas, keduanya dirancang untuk merespons perubahan minat konsumen terhadap makanan Korea dan kreasi bawang goreng yang renyah dengan rasa ghost pepper yang kuat.
Oleh karena itu, Jamie menyadari pentingnya media sosial dalam strategi branding dan berhubungan dengan pelanggan. Melalui media sosial, perusahaan dapat langsung menanggapi masukan pelanggan untuk meningkatkan produk dan layanan.
Belum lama ini, RED1 diakui sebagai merek asli Indonesia melalui Brand Excellence Award 2024.
“Kami bersyukur atas Indonesia Brand Excellence Award 2024 dan berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam proses, pelayanan, dan distribusi. Kami berharap produk RED1 dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” kata Jimmy.