bacadisini.web.id.com, Jakarta – Dalam episode menarik podcast Raditya Dika, Dr. Tirta membahas asam lambung secara mendalam dengan gaya uniknya. Diskusi ini memberikan banyak wawasan berharga, disajikan dengan ringan namun informatif. Apa yang dimaksud dengan asam lambung?
Kesehatan oleh bacadisini.web.id.com pada Rabu 23 Oktober 2024 dr. Tirta dikutip mengatakan: “Asam lambung itu normal dan semua orang mengidapnya.
Lambung menghasilkan asam dengan pH sekitar 3,5, yang berfungsi menghancurkan mikroorganisme berbahaya yang mungkin masuk melalui makanan.
Setiap hari, makanan seperti bakso bisa mengandung jutaan bakteri yang tidak terlihat. Oleh karena itu, asam lambung penting untuk melindungi tubuh dari infeksi. Kenapa asam lambung?
Asam lambung membunuh bakteri yang masuk ke mulut dan tenggorokan. Namun pola hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan produksi asam lambung menjadi tidak teratur, apalagi jika kita terlambat makan.
“Asam lambung dikeluarkan sesuai jadwal seperti kalender Google,” kata Dr. kata Tirta. Saat tubuh sudah terbiasa makan pada waktu tertentu namun kita melewatkan waktu makan, asam lambung tetap diproduksi.
Tanpa adanya makanan yang dicerna, asam justru akan menyerang dinding lambung sehingga menimbulkan rasa terbakar atau nyeri yang sangat tidak nyaman.
Gejala ini sering disalahartikan sebagai serangan jantung karena nyerinya bisa menjalar ke dada. Oleh karena itu, Dr. Tirta menegaskan, masyarakat sering salah mengira sakit maag atau GERD sebagai gejala serangan jantung. Pengantar GERD: Penyakit Refluks Gastroesofageal.
GERD, atau Penyakit Refluks Gastroesofageal, adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Seringkali menimbulkan sensasi terbakar di dada yang disebut mulas. Gejala-gejala ini bisa sangat menyusahkan dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Ciri-ciri dahak pada penderita GERD
Dr. Menurut Tirta, dahak yang dikeluarkan penderita GERD seringkali berwarna kuning atau hijau. Warna ini disebabkan oleh sifat asam lambung yang mempunyai sifat serupa. Penting untuk memperhatikan perubahan warna dahak sebagai indikasi kesehatan pencernaan. Gejala lain menyertai GERD
Penderita GERD sering kali mengalami penumpukan gas di perut sehingga dapat meningkatkan frekuensi sendawa. Kondisi ini sering dianggap “dingin” oleh masyarakat. Namun gejala tersebut sebenarnya merupakan respon alami tubuh terhadap iritasi akibat asam lambung.
Dr Kerocon dapat membantu penderita GERD. Tirta juga mengatakan. Meski efeknya lebih sugestif, namun proses mencukur bisa membantu mengendurkan otot dan membuat tubuh terasa lebih nyaman. Dengan demikian, gas dalam perut bisa dengan mudah dikeluarkan melalui sendawa atau kentut. Penyebab utama masalah perut: Pola makan yang tidak teratur
Masalah perut seringkali disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak teratur. Menurut dr, jika kondisi ini tidak dikendalikan dapat menimbulkan akibat yang serius. “Perutnya bisa rusak parah, bahkan berlubang,” ujarnya. Saat lambung rusak, asam lambung bisa bocor dan mengiritasi organ di sekitarnya seperti usus. Risiko dan komplikasi
Dalam kasus yang parah, kerusakan perut mungkin memerlukan pembedahan besar atau prosedur medis yang lebih invasif seperti laparoskopi. Meskipun penyakit perut jarang berakibat fatal, namun dampaknya terhadap kualitas hidup cukup signifikan. “Penyakit lambung tidak berakibat fatal, namun dapat menyebabkan nyeri kronis,” kata Dr. Yohanes menjelaskan. Tirta Pentingnya mengubah pola makan Anda
Perubahan pola makan dan gaya hidup penting dilakukan untuk menghindari masalah perut. Mengatur waktu makan, memilih makanan sehat, dan menghindari stres dapat membantu menjaga kesehatan usus. Memperhatikan tanda-tanda awal masalah lambung juga penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Dr. Petunjuk menjaga kesehatan usus menurut Tirta
Dr. Tirta menawarkan beberapa tips penting menjaga kesehatan usus yang patut diperhatikan. Salah satu kunci utama yang ditekankannya adalah makan dengan porsi kecil namun sering. Dengan begitu, makan banyak tidak menyebabkan sakit perut. Makan terlalu banyak dapat berdampak buruk pada kesehatan usus. Pentingnya manajemen waktu makan
Selain ukuran porsi, waktu makan juga sangat penting. Dr. Tirta menyarankan untuk tidak terlalu sering menunda makan. Penundaan yang berlebihan dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan sehingga dapat memicu masalah pencernaan. Berolahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat
Pola hidup sehat tidak hanya berfokus pada pola makan tetapi juga mencakup aktivitas fisik. Dr. Tirta menekankan pentingnya berolahraga minimal 150 menit dalam seminggu. Olah raga yang dimaksud sebaiknya tidak hanya aktivitas ringan namun juga cukup intens hingga membuat jantung berdetak dengan kecepatan di atas 90-100 BPM. Seimbangkan asupan gula dan garam Anda
Menjaga keseimbangan asupan gula dan garam juga menjadi perhatian utama. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sedangkan terlalu banyak gula dapat menyebabkan diabetes. Oleh karena itu, penting untuk mengatur asupan kedua zat tersebut agar tetap dalam batas aman.