Jakarta, bacadisini.web.id – Dunia konstruksi memegang peranan penting dalam perkembangan masyarakat modern dan infrastruktur. Artinya, seiring dengan perubahan kemajuan teknologi dan kebutuhan infrastruktur yang meningkat, kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk membantu aktivitas konstruksi. Di bidang ini, kecerdasan buatan dapat diterapkan secara luas untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas di berbagai aspek untuk membantu keberlanjutan sektor ini. Selain hanya fokus pada kesehatan keuangan, gedung BUMN ini terus memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan (Governance, Risk and Compliance/GRC). Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan strategi transformasi memiliki beberapa fokus utama, yakni pemulihan bisnis, organisasi dan budaya, serta restrukturisasi dan digitalisasi keuangan. Bicara digitalisasi, Waskita Karya melakukannya dengan mengintegrasikan inovasi Building Information Modeling (BIM), sistem SAP ERP, dan End Planning System (LPS) pada sektor operasional. “Saat ini kami satu-satunya perusahaan konstruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut,” kata Ermi dalam keterangan resmi, Rabu, 30 Oktober 2024. Integrasi ketiga sistem tersebut diharapkan dapat berkontribusi pada pengelolaan biaya dan waktu sehingga mencapai efisiensi. Ia pun mengaku menggunakan AI WISENS. (Waskita Intelligent Detection System) pada beberapa proyek pengembangan untuk mempermudah dan efisiensi pekerjaan, dua di antaranya adalah kecerdasan buatan yang bertujuan untuk membantu Waskita Karya dalam mendeteksi benda-benda rusak di jalan. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, besaran kerusakan dapat dihitung secara otomatis sehingga dapat mendukung pemeriksaan dan pemantauan aset jalan tol. Penggunaan kecerdasan buatan juga dapat mempercepat waktu pekerjaan hingga hampir 40 persen, jelas Ermy. job or zero death goal “Ke depan, kami akan konsisten menerapkan strategi transformasi. Fokus pada pemulihan bisnis dengan terus memperkuat manajemen sebagai upaya perbaikan organisasi dan budaya perusahaan,” ujarnya. Otoritas Konstruksi Nasional (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) hingga 12 persen pada 1 Januari 2025. bacadisini.web.id.co id 25 Nov 2024
Komentar
- 1
- 2
- 3
- …
- 1,289
- Berikutnya
No More Posts Available.
No more pages to load.