bacadisini.web.id.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kendaraan listrik bisa diproduksi berbasis energi hijau dalam 8 tahun ke depan. Setelah itu, pembangkit listrik tenaga air besar (PLTA) akan selesai dibangun secara bersamaan.
Menko Luhut mengatakan, pembangkit listrik tenaga air tersebut berlokasi di Kalimantan Utara mengacu pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (KHE) Kayan yang dibangun oleh PT Kayan Hydroelectric Company (KHE).
“Seperti yang saya sampaikan, dalam delapan tahun kita akan melihat produksi kendaraan listrik ramah lingkungan dari Indonesia, karena pembangunan pembangkit listrik tenaga air kita akan selesai dalam delapan tahun,” kata Menteri Koordinator Indonesia Luhut di International Sustainability Forum. (ISF) JCC Senayan 2024, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Ia juga menyebut Kalimantan Utara sebagai hub industri hijau. Hasil produksinya nantinya akan digunakan untuk membuat kendaraan listrik.
Basis energi yang kita gunakan, seperti listrik, berasal dari tenaga air. Dengan begitu, ada jaminan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
“Jadi di Kalimantan Utara akan terlihat produksi aluminium yang ramah lingkungan, produksi kendaraan listrik, bahkan produksi petrokimia yang ramah lingkungan, karena kita akan menggunakan energi ramah lingkungan,” tegasnya.
Menko Lühut meyakini hal tersebut bisa tercapai. Kuncinya adalah kerja sama semua pihak yang terlibat.
“Jadi menurut saya itu mimpi. Kalau bisa tercapai tentu bisa tercapai, karena saya berharap kita bisa bekerja sama,” pungkas Menko Lühut.
Sebelumnya, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan direncanakan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Asia Tenggara. Rencananya pasokan listrik akan disalurkan dari pembangkit listrik tenaga air di Pulau Kalimantan yang menyediakan listrik ramah lingkungan bagi industri dan warga Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN).
“Aim (IKN), salah satunya ya. “Kami ditanya apakah IKN perlu dilindungi, jawabannya siap,” kata Pengurus PT Kayan PLTA (KHE) di PLTA Kayan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (30/5/2024). .
Stephen menegaskan, IKN merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang perlu dukungan semua pihak. Pihaknya berencana berkoordinasi dengan PLN untuk menyuplai listrik ke ICN.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga air tersebut akan dibagi dalam 5 tahap dan ditargetkan selesai pada tahun 2035. Tahap pertama sebesar 900 Megawatt (MW), tahap kedua sebesar 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat sebesar 1.800 MW, dan tahap kelima sebesar 3.300 MW. , jadi total kapasitasnya adalah 9.000 MW.
Tahap pertama pembangunan pembangkit listrik tenaga air akan menelan biaya antara $3 miliar dan $4 miliar. dengan target selesai pada tahun 2029.
Dalam sambutannya, Presiden PT Kayan Hydro Power, Andrew Sebastian Suryali menegaskan, PLTA Kayan Cascade merupakan proyek yang sangat penting bagi pembangunan negara, khususnya di bidang energi terbarukan.
“Dengan kapasitasnya yang luar biasa, PLTA ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan listrik Indonesia serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Andrew.
Proyek ini tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja dan merangsang pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh komunitas adat dan masyarakat Kalimantan Utara atas dukungan dan partisipasi aktifnya dalam setiap tahapan proses pembangunan.