bacadisini.web.id.com, Jakarta – Posyandu merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu, tempat dilakukannya berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan dan pengasuhan anak.
Di sini, masyarakat dan petugas kesehatan dapat bekerja sama untuk memenuhi hak-hak anak, termasuk hak untuk tumbuh sehat dan bahagia.
Salah satu Posyandu yang sudah menunjukkan praktik baik adalah Posyandu Kasih Ananda di Kabupaten Bogor Barat.
Salah satu metode yang dapat dijadikan contoh bagi Posyandu lainnya adalah Program Makanan Sehat.
Program ini dirintis oleh seorang guru bahasa Prancis yang turut serta dalam pengembangan kegiatan Posyandu, Britannia Sari, melalui media sosial.
Melalui unggahan Instagram, perempuan yang akrab disapa Sari ini menunjukkan rasa kebersamaan masyarakat dalam memberikan makanan sehat kepada anak-anak.
Menurutnya, program ini dilaksanakan setiap hari Kamis kedua. Program diawali dengan skrining bayi baru lahir dan diakhiri dengan pembagian makanan sehat bagi bayi baru lahir.
“Kami menyediakan kubis, tauge, tahu, telur, jambu biji, dan pisang,” kata Sari dalam keterangannya setelah dikonfirmasi tim Health bacadisini.web.id.com melalui pesan singkat, Kamis, 9 Mei 2024.
Bahkan, dalam video terlihat Posyandu yang berlokasi di Perumnas 2, Jalan Alpukat, Parung Panjang, Kabupaten Bogor Barat, disulap menjadi pasar kecil. Banyak bahan makanan yang disiapkan untuk dibagikan kepada ibu-ibu dan anak yang datang ke Posyandu.
Bahan makanannya antara lain buah-buahan, telur, ikan, sayuran hijau, tahu, tempe, dan ayam. Makanan ini dibagikan secara gratis kepada 120 anak.
Netizen pun kaget sekaligus penasaran saat melihat beragamnya makanan yang dipersembahkan untuk anak-anak, terutama soal sumber uang yang digunakan.
Sari menjelaskan tambahan uang tersebut berasal dari donatur. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Sari dan tim Posyandu mengambil langkah awal dengan menanam sayuran hijau seperti blueberry di kebun dekat Posyandu.
Dengan begitu, hasil panen lama yang baru bisa segera dibagikan ke tetangga.
“Dengan anggaran Rp10.550, setiap keluarga membawa pulang menu lengkap sehingga keluarga bisa makan gratis. Para ibu juga bersemangat membawa bayinya ke Posyandu,” kata Sari.
“Kami berharap program pemberian makanan sehat pada bayi dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Terima kasih atas dukungan para donatur sehingga program ini dapat terlaksana,” tambahnya.
Di postingan lainnya, Sari mengutip para ahli yang mengatakan ketidakadilan ekonomi adalah alasan pilihan pola makan yang buruk. Dan satu dari lima kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak sehat.
“Hal ini dapat dihindari ketika masyarakat dapat membuat pilihan yang lebih baik jika mereka tetap terdidik dan memiliki sumber daya atau akses terhadap pangan yang baik dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Program Pangan Sehat merupakan upaya pencegahan, bentuk dukungan dan edukasi tentang pola makan sehat kepada keluarga kurang mampu khususnya ibu hamil dan menyusui, jelas Sari.
Membantu pola makan sehat agar ibu hamil dapat memperbanyak asupan makanan yang mengandung lemak sehat, kalsium, protein dari sayur, tahu, tempe, ikan, ayam, telur dan buah. Dan juga mengurangi asupan makanan instan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, perasa dan pewarna buatan.
Sari menambahkan, program ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak pantas yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil dan janinnya.
“Minggu lalu kami sedih ketika mendengar kabar dari tetangga bahwa ada seorang ibu yang meninggal dunia di usia kehamilan 32 minggu karena preeklampsia,” ujarnya.
Preeklamsia merupakan silent killer bagi ibu hamil. Upaya preventif yang dapat dilakukan selain deteksi dini adalah dengan menjaga pola hidup sehat dengan membiasakan makan makanan yang sehat dan seimbang.
Kesehatan ibu hamil tetap terjaga sehingga memiliki peluang bertahan hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko kematian.
Kesehatan anak juga tetap terjaga sejak awal kehidupannya, saat masih dalam kandungan hingga usia dua tahun, guna mencegah terjadinya cacat lahir dan stunting pada anak.
“Program pencegahan penting untuk kesehatan ibu dan anak”, tutupnya.