Kemendikbudristek Klaim Kurikulum Merdeka Kurangi Kesenjangan Pendidikan

oleh -4 Dilihat
oleh
kemendikbudristek klaim kurikulum merdeka kurangi kesenjangan pendidikan c034106

bacadisini.web.id – Badan Standar, Kurikulum, dan Penilaian Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan penerapan kurikulum merdeka belajar terbukti mampu mengurangi ketimpangan pendidikan di Indonesia.

Dalam keterangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala BSKAP Kemendikbudristek Anindito Aditomo menjelaskan hal tersebut pada Forum Indonesia tentang Transformasi Pendidikan dan Pembelajaran (FELT), bekerja sama dengan Pasal 33 Indonesia.

“Ketimpangan pendidikan bisa kita lawan agar semakin berkurang. “Kita bisa berupaya meningkatkan kualitas dan mengurangi disparitas seperti yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya dikutip bacadisini.web.id Edukasi Antara pada Kamis, 25 Juli 2024.

Anindito juga menguraikan beberapa kebijakan utama yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kesetaraan pendidikan.

“Kami semakin menyalurkan sumber daya positif melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), serta kontekstualisasi kurikulum melalui Kurikulum Merdeka,” imbuhnya.

Selain itu, ia menyebutkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan akses yang lebih demokratis terhadap pengembangan guru melalui Forum Merdeka Mengajar (PMM), menetapkan target literasi dan numerasi yang diukur dengan penilaian nasional dan rapor pendidikan, serta mengurangi segregasi. melalui. perencanaan wilayah.

Berdasarkan data PISA tahun 2015 dan 2022, atau sebelum dan sesudah penerapan kebijakan PPDB, terjadi peningkatan keberagaman sosial ekonomi di setiap sekolah serta kesamaan tingkat sosial ekonomi antar sekolah.

“Kontribusi sosio-ekonomi terhadap kesuksesan juga semakin berkurang.” “Dengan kata lain, latar belakang sosio-ekonomi siswa merupakan prediktor yang lebih lemah terhadap prestasi mereka, yang merupakan indikator pemerataan yang lebih besar dalam pendidikan,” katanya.

Baca: Kontroversi Penetapan Kurikulum Independen Sebagai Kurikulum Inti

Di akhir pemaparan, Anindito menyampaikan bahwa implementasi Merdeka Belajar berjalan sesuai kebutuhan, meski masih diperlukan sejumlah solusi.

“Kebebasan belajar adalah cara yang benar. “Secara nasional, perbaikannya sangat terlihat, namun kita perlu melakukan sesuatu yang lebih fokus pada sekolah dan kelompok kurang mampu agar mereka bisa lebih merasakan manfaat dari kebijakan pemerintah,” tutupnya. Pakar dan pakar teknologi berkumpul untuk membahas peran kecerdasan buatan dalam memajukan pendidikan di Indonesia Para pakar dan pakar di bidang teknologi dari Indonesia, Singapura, Inggris, dan Kanada berkumpul untuk membahas peran kecerdasan buatan dalam memajukan pendidikan di Indonesia. bacadisini.web.id.co.id 27 September 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.