83 Persen Gletser Bumi Berpotensi Hilang pada Tahun 2100, Picu Kenaikan Air Laut hingga 115 Ml

oleh -5 Dilihat
oleh
83 persen gletser bumi berpotensi hilang pada tahun 2100 picu kenaikan air laut hingga 115 ml 4fd07d8

bacadisini.web.id.COM – Setengah dari gletser di bumi saat ini bisa hilang pada tahun 2100, kata sebuah studi baru yang diterbitkan oleh Science.

Pemanasan global yang semakin intens dapat menghilangkan hingga 83 persen gletser.

Sebagian besar gletser kecil saat ini berada di ambang kepunahan.

Studi ini mengamati 215.000 gletser daratan di dunia, tidak termasuk lapisan es di Greenland dan Antartika.

Bumi telah mengalami kenaikan suhu sebesar 2,7 derajat Celcius sejak masa pra-industri.

Artinya, pada tahun 2100, Bumi akan kehilangan 32 persen massa gletser dunia dan 68 persen gletser akan hilang.

Hilangnya gletser akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut hingga 115 mm.

Perkiraan hilangnya gletser pada tahun 2100 bergantung pada seberapa banyak bumi memanas dan berapa banyak batu bara, minyak, dan gas yang terbakar, menurut penelitian tersebut.

“Bagi banyak gletser kecil, ini sudah terlambat,” kata rekan penulis studi Regina Hoek, seperti dikutip Al Jazeera.

Namun, hasil penelitian kami pada skala global dengan jelas menunjukkan bahwa setiap tingkat pemanasan global diperlukan untuk menjaga lebih banyak es yang terkurung di gletser. Gambar-gambar ini menunjukkan pencairan es yang meluas di Antartika saat wilayah tersebut mencapai suhu terpanas yang pernah tercatat antara 6 Februari 2019 dan 13 Februari 2020. Pada suhu 64,9°F, wilayah Antartika ini memiliki suhu yang sama dengan LA pada hari itu. Ini merupakan peristiwa pencairan besar ketiga pada musim panas 2019-2020. (Twitter/Dr_ThomasZ)

Dampak mencairnya gletser

Berikut dampak pencairan gletser seperti dikutip dari Converse Energy.

1. Banjir parah

Ada daerah di mana terdapat gletser es di ketinggian dan semuanya mencair lebih cepat.

Pencairan ini menyebabkan peningkatan aliran air secara tiba-tiba ke perairan lain seperti sungai, danau, dan kolam.

Kelebihan air dapat menyebabkan terbentuknya danau-danau baru yang ukurannya akan terus bertambah.

2. Kepunahan hewan dan tumbuhan

Ada banyak organisme yang bergantung terutama pada gletser untuk kelangsungan hidupnya.

Beberapa hewan membutuhkan suhu dingin untuk aktivitas sehari-harinya, seperti beruang kutub.

Beberapa burung juga bergantung pada ikan yang ditemukan di gletser yang baru saja mencair.

Ketika suhu air dan permukaan air meningkat, hal ini akan mulai mempengaruhi tanaman air dan organisme lainnya.

3. Terumbu karang akan hilang.

Terumbu karang membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis yang memungkinkan keberadaannya.

Ketika permukaan air naik akibat mencairnya gletser, sinar matahari tidak dapat mencapai karang.

Sebab, terumbu karang bisa punah.

4. Pemulihan lingkungan

Banyak orang mungkin belum familiar dengan DDT dan pestisida lainnya karena sudah dilarang di seluruh dunia beberapa tahun yang lalu.

Banyak polutan kimia dan pestisida terbawa udara dan akhirnya tersimpan di tempat dingin yang mengandung gletser.

Bahan kimia berbahaya tetap terperangkap di lapisan es selama beberapa waktu.

Namun, jika gletser mencair, semuanya bisa lepas.

(Tribunews.com/Unita Rahmayanti)

Artikel lain yang berhubungan dengan gletser

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.