Wamenkes Sebut Obesitas Sentral Lebih Besar Sebabkan Risiko Diabetes

oleh -50 Dilihat
oleh
wamenkes sebut obesitas sentral lebih besar sebabkan risiko diabetes 155ae12

bacadisini.web.id.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr Dante Saksono Harbuwono mengatakan obesitas masih menjadi masalah besar di Indonesia. Yang lebih berbahaya, kata dia, adalah obesitas yang bisa meningkatkan risiko diabetes.

“Obesitas biasanya besarnya hanya di bagian perut, berbeda dengan obesitas normal yang besarnya di seluruh tubuh. “Obesitas berbahaya karena menunjukkan resistensi insulin,” kata Wakil Menteri Kesehatan pada Hari Berat Badan Sedunia yang dirayakan Novo Nordisk Indonesia di Jakarta, Selasa (3/5/2024).

Resistensi insulin membuat insulin tidak dapat bekerja dengan baik dan menyebabkan kadar gula darah meningkat. Di kemudian hari, insulin yang tidak berfungsi akan menyebabkan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan gangguan pembuluh darah serta jantung.

Selain mengukur berat badan dan tinggi badan, orang dewasa yang mengalami obesitas juga bisa mengecek lingkar pinggangnya. Lingkar pinggang wanita tidak boleh melebihi 80 cm, dan pria tidak boleh melebihi 90 cm.

Wamenkes juga menjelaskan risiko obesitas pada anak dan gejala spesifik seperti punggung leher hitam atau acanthosis nigricans. Jika anak sudah mengidapnya, ini mungkin merupakan tanda bahwa anak tersebut mungkin mengalami resistensi insulin di kemudian hari.

Obesitas pada masa kanak-kanak merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang menyerang anak-anak dan remaja. Statistik terkini menunjukkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi tiga beban gizi buruk (TBM), dengan peningkatan kasus kelebihan berat badan dan obesitas yang signifikan di masyarakat, termasuk di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah.  

Berdasarkan Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018, 1 dari 5 anak usia sekolah (20 persen atau 7,6 juta) dan 1 dari 7 remaja (14,8 persen atau 3,3 juta) di Indonesia mengalami kelebihan berat badan sedang atau gemuk.

Menanggapi permasalahan ini, Kementerian Kesehatan, Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), beberapa asosiasi medis, Pusat Perencanaan Pembangunan Indonesia (CISDI) dan Novo Nordisk juga bekerja sama dengan masyarakat dan. sektor swasta dalam menangani obesitas pada anak.

“Obesitas pada masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan mempengaruhi diabetes serta penyakit kardiovaskular. “Sebagai persiapan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, kita harus mempersiapkan anak-anak Indonesia untuk bebas dari obesitas dengan memberikan contoh konsumsi makanan yang sehat,” kata Wamenkes.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.