Laporan reporter bacadisini.web.id.com, Aisyah Nursyamsi
bacadisini.web.id.COM, JAKARTA – Jika ada darah yang keluar saat menjalani pengobatan, hal ini tidak boleh dianggap remeh. Ini bisa menjadi tanda adanya polip di usus besar yang disertai pendarahan.
“Umumnya tidak ada gejala. Ada polip yang lebih besar, bisa terjadi pendarahan. Gejalanya berupa tinja berwarna pucat disertai darah. Pasien diminta memikirkan pemeriksaannya,” kata dr. Epistel Simatupang, SpPD-KGEH di RS Siloam, Jakarta Barat, Sabtu (16/4/2024).
Dr Epistel menjelaskan, polip bisa ringan, sedang, atau berat. Jenis yang menjadi perhatian adalah polip adenoma.
Polip merupakan tumor jinak yang bermula dari jaringan epitel. Namun bisa menjadi sel kanker sehingga disebut kondisi prakanker.
“Jika ditemukan polip adenoma lebih dari 60 persen, maka risiko pasien tinggi. Lebih dari 60 persen ditemukan risiko kanker usus besar,” jelasnya.
Dia menghimbau warga untuk melakukan deteksi secepatnya. Saat ini, wanita dan pria yang berusia di atas 50 tahun direkomendasikan untuk menjalani tes.
“Kita bisa mengingatkan pasien, jangan lupa melakukan endoskopi setiap 2-5 tahun sekali, jangan lima tahun sekali, karena kanker bisa berkembang hingga 10 tahun,” jelasnya.
Skrining sebaiknya dilakukan pada orang dengan faktor risiko. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan kolonoskopi.
Kolonoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa dan mendiagnosis kesehatan usus besar (usus besar) dan rektum akibat adanya perubahan atau kelainan.
Misalnya saja Anda mempunyai riwayat keluarga, seperti salah satu orang tua Anda mengidap kanker usus besar.
“Orang tua penderita kanker usus besar, anaknya sering melakukan kolonoskopi saat usianya 50 tahun. Kalau orang tuanya berusia 60 tahun dan mengidap kanker usus besar, anaknya kena lebih awal. Mungkin dia sudah skrining saat usianya 40 tahun,” tutupnya. .