bacadisini.web.id.com, Jakarta Diduga penjual tiket pesawat mahal, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku belum menaikkan harga tiket Garuda Indonesia secara signifikan dalam lima tahun terakhir. “Katanya tiketnya mahal, siapa bilang? Mau kemana? Jam berapa? Hari apa? Harga tiket kita tidak naik dalam 5 tahun, 5 tahun terakhir!” Irfan menegaskan saat memaparkan hasil RUPST Garuda Indonesia yang ditulis pada Kamis (23/5/2024).
Irfan menegaskan, Garuda Indonesia terus mematuhi peraturan pemerintah mengenai batas atas dan bawah harga tiket pesawat. operasi meningkat
Namun selama harga tiket tidak naik, bahan bakar pesawat atau bahan bakar penerbangan mengalami kenaikan beberapa kali lipat.
Belum lagi kebijakan kenaikan pajak bandara yang meningkat 100 persen, serta kenaikan gaji pilot, staf kabin, karyawan, direktur yang kini bertambah menjadi 6 orang, dan lainnya.
“Semuanya akan bertambah, semuanya akan meningkat, bagaimana kita dapat uang? Semua pengeluaran akan bertambah. Sementara ponsel saya bolak-balik pak, saya minta tiket, saya bukan tiket, makanya. Dia mengeluh bahwa tiket mahal itu, tidak ada kaitannya, kata Irfan.
Meski dinilai lebih mahal, Dirut Garuda memastikan apa yang dibayarkan pelanggan sepadan dengan layanan yang diberikan. Seperti kenyamanan dalam penerbangan, makanan lezat, penerbangan tepat waktu tanpa penundaan, dan masih banyak lagi.
“Makanannya enak, ada nasi kari. Pilot saya tidak tidur. Bayar banyak, itu cara membayar pilot agar tidak tidur,” tegasnya.
Namun Irfan mengaku bukan pemimpin yang bijak dan keras kepala serta tidak mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang menyebut harga tiket Garuda Indonesia terlalu mahal.
Karena ada alternatif lain, Anda bisa terbang dengan Garuda Indonesia dengan harga yang relatif murah. Misalnya memesan tiket jauh-jauh hari untuk bepergian atau pergi berlibur.
“Pesan tiket dua atau tiga bulan, misalnya ke Bali. Atau berangkat Minggu, pulang Kamis, diskonnya bisa sampai 40 persen,” kata Irfan.