bacadisini.web.id.com, Jakarta Perusahaan Perminyakan Indonesia (IPA) memberikan masukan kepada otoritas mengenai rencana harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar USD 6 per MMBTU untuk memperpanjang harga gas industri hingga Desember 2024.
Ketua Umum Asosiasi Perminyakan Indonesia (IPA) Marjolijn Wajong mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan keekonomian harga gas dalam biaya produksi gas dari setiap sumur gas. Oleh karena itu, produsen gas bumi akan tetap fokus pada rencana HGBT jika diperluas.
“Kami ingin penambahan ini berkelanjutan, membantu kami membuat rencana LGBT yang tidak akan berakhir pada tahun ini, untuk rencana baru, dengan mempertimbangkan perekonomian,” kata Marjolijn, seperti dikutip Rabu (8/5/2024). ). .
Marjolijn, dalam produksi gas bumi, kerjasama Kontraktor Kontraktor (KKK) bersama Satuan Tugas Khusus Pengoperasian Pengaliran Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, dihitung bersama secara operasional. Biaya dan harga gas yang sesuai, dengan mempertimbangkan harga keekonomian gas.
“Tentunya perekonomian sangat dibina oleh pemerintah. Tahukah Anda, kami selalu bekerja sama dengan SKK Migas dan Ditjen Migas dengan pengetahuan yang bebas, sehingga proyek ini mau memperhitungkan HGBGT.” Bagus sekali pengembangnya bisa melanjutkan, karena perekonomian tidak terganggu, tapi di hilir kita juga bisa mendapatkan harga yang bagus,” jelasnya.
Menurutnya, LGBT harus menjadi salah satu isu yang dibicarakan semua pihak dalam implementasi rencana tersebut.
“Rencananya ke depan setelah 2024 apa yang akan dibicarakan,” imbuhnya. Harga gas akan diperpanjang menjadi USD 6 per MMBTU
Perlu diketahui, proyek HGBT akan berakhir pada tahun 2024 dan pemerintah juga telah memberi isyarat bahwa insentif harga gas bumi untuk industri diperpanjang hingga USD 6 per MMBTU.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka kemungkinan bagi Arifin Tasrif untuk memperluas kebijakan penurunan harga gas untuk energi. Salah satu pertimbangannya adalah pengaruh biaya produksi.
Diketahui, kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) ini berlaku untuk 7 kelompok industri. Tentu saja pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Meperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebutuhan gas industri akan terus meningkat. Hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan industri. Berbeda dengan potensi pertumbuhan ekonomi di masa depan, seluruh pertumbuhan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan industri.
“Kalau kita ingin pertumbuhan ekonomi 5% sampai 6%. Artinya kita ingin pertumbuhan industri di atas 6%, artinya kebutuhan gas industri semakin besar, kata Agus saat membuka Kongres. dan Seminar Industri Gas Industri (AGII) di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (7/5/2024).
Sebagai informasi, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada kuartal I tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri pengolahan.
Plt Direktur BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, industri pengolahan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar sebesar 0,86 persen. Angka tersebut dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pada tahun 2023.
Sumber pertumbuhan industri pengolahan ini lebih besar dibandingkan triwulan IV tahun 2023, namun lebih kecil dibandingkan triwulan I tahun 2023.
Selain proses energi, Amalia mencatat kontribusi lainnya. Seperti sektor konstruksi 0,73 persen, pertambangan dengan sumber pertumbuhan 0,68 persen, dan dunia usaha 0,60 persen.
Sebelumnya, industri oleokimia mengusulkan untuk melanjutkan kebijakan gas murah melalui program Harga Gas Bumi Terjamin (HGBT) untuk mendukung daya saing industri, penerimaan pajak, dan perdagangan ekspor luar negeri bagi negara. Saat ini tujuh sektor industri penerima HGBT adalah industri pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, oleokimia, dan karet.
Presiden APOLIN (Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia) Norman Wibowo menyatakan pentingnya menjaga harga gas pada USD 6 per MMBTU per MMBTU terbukti berdampak positif terhadap pertumbuhan ekspor dan kapasitas produksi oleokimia dalam negeri.
“Harga (oleokimia) lebih kompetitif sehingga menghasilkan volume ekspor dan meningkatkan pendapatan pemerintah,” imbuhnya.
Dari keputusan Menteri Energi dan Mineral. Nomor 91 Tahun 2023, terdapat 10 perusahaan oleokimia yang mendapat pabrik gas murah dengan total pasokan 40,84 BBTUD. Normanni menambahkan, berlanjutnya kebijakan harga rendah pada industri energi akan memberikan nilai tambah bagi negara, terutama kontribusinya terhadap perekonomian nasional dalam hal volume produksi dan nilai ekspor sektor oleokimia.