Pengamat Energi UGM: Penerapan Teknologi Co-Firing dari PLN Terbukti Tekan Emisi Karbon

oleh -40 Dilihat
oleh
pengamat energi ugm penerapan teknologi co firing dari pln terbukti tekan emisi karbon 191742c

Dilansir reporter bacadisini.web.id.com Danang Triatmojo

bacadisini.web.id.COM, JAKARTA – Ekonom energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan penerapan teknologi co-firing milik PLN penting dalam mengurangi emisi karbon.

Dengan demikian, PLN mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 1,05 juta ton dan menghasilkan 1,04 terawatt hour (TWh) listrik bersih sepanjang tahun 2023.

Teknologi yang lebih terintegrasi adalah pemanfaatan material biomassa sebagai pengganti sebagian batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Di era transisi energi, inovasi yang diterapkan PLN dalam penyemprotan bersama sangat penting untuk menurunkan emisi. Fahmy akan menghadiri konferensi pers pada Rabu (24/1/2024).

Dijelaskannya, berdasarkan data tahun 2023, penggunaan senjata api gabungan mengalami peningkatan hingga tahun 2022.

Misalnya saja di bidang produksi, penurunan emisi PLN bisa meningkatkan pengurangan CO2 hingga 450 ribu ton.

Hal ini juga telah meningkatkan produksi energi bersih sebesar lebih dari 77 persen dari 575 gigawatt jam (GWh) pada tahun 2022.

Teknologi siklus gabungan merupakan konversi energi yang sangat sukses di Indonesia.

Dengan teknologi ini banyak manfaat yang bisa diraih, mulai dari pengurangan emisi hingga pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.

Pak Fahmy menegaskan bahwa penerapannya tidak hanya realistis tetapi juga hemat biaya bagi masyarakat.

Selain itu, palawija juga dapat meningkatkan perekonomian melalui partisipasi masyarakat dalam pengembangan hayati.

“Sekarang mengganti batu bara dengan biomassa tidak hanya bisa mengurangi emisi karbon, tapi juga meningkatkan perekonomian,” kata Fahmy.

Untuk data tahun 2023, PLN mencatat pemasangan 1 juta ton biomassa untuk 43 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.

Angka ini meningkat sebesar 71 persen pada tahun 2022.

Kami berharap PLN terus meningkatkan perekonomian melalui rantai pasok hayati yang terhubung langsung dengan masyarakat.

Ekosistem berkelanjutan diharapkan dapat dibangun melalui kerja sama dengan masyarakat lokal, koperasi, UMKM, dan pemerintah daerah.

Saya berharap PLN terus menguji teknologi co-firing hingga tahun 2025 agar seluruh 52 PLTU di Indonesia bisa menggunakan fisi secara maksimal, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.